Jumat, 18 Juli 2014

Hanya Do'a

Dikutip dari salah satu buku ust.Yusuf Mansyur

Ya Rabb, Engkau Mahabesar, kekuasaan-Mu pasti lebih besar daripada masalah hamba. Engkau Mahabesar, ampunan dan rahmat-Mu pasti lebih besar daripada dosa hamba. Dan Engkau Mahabesar, karena kebesaran-Mu maka tak layak bagi hamba berputus asa.
Ya Rabb, Engkau Mahatahu, hamba yang berbuat salah dan dosa, selayaknya memang hamba yang menanggung segala akibatnya. Tapi hamba juga tahu, bahwa samudera ampunan-Mu begitu luas, sehingga mampu membebaskan hamba dari segala akibat. Lantaran inilah harapan hamba muncul, maka jangan Engkau pupuskan harapan hamba Ya Rabb.
Ya Rabb, di tengah lautan permasalahan kehidupan yang hamba hadapi, baik yang hamba buat sendiri ataupun muncul akibat kebodohan dan kelalaian hamba, hamba tidak pernah ingin berhenti berharap, bahwa Engkau tidak akan menutup mata terhadap kesalahan-kesalahan hamba, dan segera membentangkan lindungan dan pertolongan-Mu di atas kehidupan hamba.
Ya Rabb, di tengah keterbatasan hamba menebus kesalahan-kesalahan hamba dan berjuang untuk hidup dan kehidupan, hamba tidak ingin berhenti berharap, bahwa Engkau tidak pernah lari dari kehidupan hamba, betapapun hamba adanya

Semoga harapan-harapan hamba ini tidak menjadi harapan kosong di mata-Mu, Engkaulah ujung segala harapan. Karena Engkau adalah Tuhan Semesta yang tidak pernah mempunyai batas. Engkaulah Allah Tuhan yang Mahabesar, Maha membolak-balikan hati manusia.

Jumat, 21 Februari 2014

Behind the scene

Gini nih lagi selawwww.. pengen nulis-nulis, ya nulis apa kek serah yang penting nulis ckck..
Lamaaaa banget ga nulis di mari, mau nulis apa juga jadi bingung. Anyway kemaren-kemaren nih gue lagi sibukk-sibuknya nih kuliah. Ga terasa ternyata sekarang udah semester 6 aja haha. Kalo kata kakak-kakak angkatan yang kemaran-kemaran sih katanya semester 5 sama 6 tuh semester yang paling berat dan melelahkan. Awalnya sih gue ga percaya etapi setelah ngrasain sendiri kayak apa kegiatan pas semester 5 akhirnya mau gamau harus percaya juga sama 'cerita turun-temurun' kakak angkatan pffft.
Jujur emang semester 5 kemaren fisik dan mental mahasiswa (terutama mahasiswa FIK kaya gue) dikuras abisssssss. Bayangin aja teori praktek teori praktek lagi 5 kali sehari dalam satu minggu gimana ga gemporr.. Tambah lagi prakteknya praktek ngajar, siswanya temen sendiri yg lagaknya kayak anak autis susah diatur, prakteknya siang bolong dikala matahari berada di titik puncak (panas kan?) dan beberapa penambah 'kememengan lain yang ga perlu saya sebutkan'. Tapi yang namanya hidup ya emang kayak gitu tong, mau gimana lagi masak mau seneng terus gada susahnya ya jalanin ajalah kayak air mengalir diselokan 'slow but sureeee'.
Akhirnya dengan ilmu iklhas gue berhasil nih ngelewatin semester 5 gue dengan hasil yang bisa dibilang ga begitu buruk sih. Hasil jerih payah gue di semester 5 kemaren cukup memuaskan, minimal nilai siakad gue ga ada C nya lahh. Udah kelar kuliahnya gue sama temen-temen gue langsung pengen liburan nih, destinasi nya Malang atau lebih tepatnya ke kota Batu.
Rencana udah disiapin mateng-mateng nih mulai dari tentuin tanggal baik menurut feng shui, kalkulasi biaya dari berangkat sampe pulang, ngumpulin pasukan buat kesana, cari-caripenginapan murah berstandar bintang 5 danlain-lain pokoknya lengkap kap kap.
Baru beberapa saat temen gue -sebut saja ela- ngeflorin rencana liburan kita ke grup wasap banyak banget tanggapan yang muncul, mulai yang ngeluh tanggalnya ga cocok, ga ada duit tapi pengen ikut, pengen ikut tapi ga ada duit, ada duit tapi ga mau ikut pokoknya lengkap dah tanggapanya. Setelah sekian bla bla bla yang terjadi akhirnya kecatet tuh orang-orang yang fix berangkat ke Malang mereka adalah: Ido, Ela, Aan, Nindy. sama gue tentunya. Dikit ya? emang makanya nih kita inisiatip buat ngebujuk sapa aja buat ikut sama kita liburan. Gg lama kemudian (ga sampe 1 tahun) si Ela dapet mangsa nih, dia ngajak temennya buat ikut ke Malang, namanya Lisa. Fix dari Jogja kita mau berangkat 6 orang aja nanti di sono noh di Malang kita bakalan nambah 1 personil lagi yang tak lain dan tak bukan adalah ceweknya si Aan, namanya mbak Vivin atau kita panggil saja dia 'Dirimu'. Ternyata eh ternyataaaaa beberapa hari sebelum hari H keberangkatan ada musibah menimpa gue. Beberapa hari gue ga bisa duduk, bokong sakit dipake duduk, dipake tiduran juga sakit, apalagi dipake jalan, kalo kata orang jawa jalanya jadi 'ekeh-ekeh'. Pertama sih tak kira ambeyen, usut punya usut ternyata itu wudun superrr -______-
Singkat cerita nih gue dwajibin operasi sama Dokter dan kemungkinan buat masa recovery nya sebulan katanya si Dokter. Gue sedih dong, pupus harapan mau liburan ke Malang tahun ini, padahal emang udah pengen banget liburan ke sono. akhirnya gue pasrah aja sama Dokter, dioperasilah gue dengan berat hati dan menahan rasa sakit.

muka gue pas kelar operasi
Lemes gan

Seminggu berlalu sejak operasi itu gue agak sumringah nih, setelah beberapa penderitaan yang harus gue rasakan, kayak ganti perban tiap hari yang sakitnya na'uzubilahiminzalik akhirnya gue udah sembuh 70% lebih cepet dri diagnosanya pak Dokter hahaha.
Nah akhirnya setelah gue minta ijin ke orangtua buat tetep lanjut liburan ke Malang dan orangtua gue akhirnya ngasih ijin, berangkatlah gue ke Malang. ya walaupun belum fit 100% sih yang penting semangatnya hahaha. Udah dulu ah segitu aja. mau tau serunya pas di Malang kayak apa? tunggu aja besok-besok pas gue selaawww gue bakalan sambung ni cerita khu khu.. BYE!

Selasa, 09 Juli 2013

Regret

Tak bisakah aku saja yang menjaganya Tuhan?
Selalu itu.. itu lagi itu lagi..
Seperti sebuah penyesalan, sebuah perasaan yang terkurung dalam belenggu. Menunggu sebuah uluran tangan menariku keluar dari lingkaran penyesalan. Entah memang belum waktunya ataukah mungkin memang hanya tanganya yang mampu menariku keluar. Semua rangkaian kata telah terlontar, namun sebagian lagi terpendam cukup dalam. Tak sampai mulut ini mengucap dan tak seorangpun bersedia untuk mendengar. Hanya sebuah kursi kosong di sudut sebuah ruangan yang memperhatikan. Ia mengerti sekali betapa hati ini merindu akan seseorang, seseorang yang pernah duduk diatasnya untuk mendengar setiap celoteh yang kuungkapkan. Entah kesalahan apa yang telah kuperbuat hingga jadi begini. Membuat orang diatas kursi itu pergi dan tak tahu lagi apakah ia akan kembali atau menemukan kursi baru yang lebih nyaman untuknya.Kini yang tersisa hanyalah aku, duduk diam diatas kursi seberang hanya untuk memandang sebuah kenangan yang tersisa di tempat itu. Menunggu keajaiban ia akan kembali, kembali duduk diatasnya untuk memperhatikanku bercerita tentang anehnya sebuah dunia yang kita tinggali, tentang ego setiap manusia, tentang hal-hal membosankan yang tiap hari kualami, ataupun hanya sebuah imajinasi yang tak pernah terjadi.Sayangnya mungkin hal itu tak akan terjadi, sebuah keinginan yang mungkin hanya akan menjadi sebuah "limbo" mimpi di dalam mimpi. Kenapa bukan aku saja yang menjaganya? Kenapa tidak ada kesempatan untuk memperbaiki? Kenapa cepat sekali aku terganti? Banyak pertanyaan yang bahkan sampai saat ini belum terjawab, semakin aku berusaha memahami semakin rumit jawaban yang kutemukan. Entahlah sampai kapan aku akan berusaha mencari, sampai semua terjawab? sampai aku tak sanggup lagi untuk mencari jawabanya? Hanya tuhan yang tahu.

Jumat, 11 Januari 2013

Selokan Mataram trial Rafting



Saat itu siang yang lumayan terik, sekitar pukul 13:00 WIB (hari dan tanggalnya saya lupa maaf sudah terlalu lama tugas ini terbengkalai) saya beserta rombongan teman-teman saya berkumpul di komplek lapangan tenis UNY dengan masing-masing sepasang anak membawa ban truk atau juga ban tronton. Setiap orang yang lewat atau berpapasan dengan kami pasti melirik dan bingung, di benak mereka pasti terselip sebuah pertanyaan “Apa pula yg mau dilakukan bocah-bocah itu dengan ban segede itu?”. Ya memang tampak seperti kurang kerjaan anak kuliahan siang-siang bolong begitu membawa ban gede-gede, tapi tahukah kalian kalo itu adalah salah satu tugas mata kuliah kami anak PJKR FIK 2011?
Mungkin memang sedikit mainstream karena yang akan kami laksanakan adalah modifikasi dari rafting atau yang lebih di kenal dengan istilah arung jeram. Biasanya arung jeram ini dilakukan di sungai-sungai yang memiliki arus cukup kuat sehingga dalam perjalananya mengarungi sungai adrenalin kita akan terpacu. Tapi untuk kali ini ya namanya juga modifikasi, jadi kita melakukan “rafting” tersebut tidak lain tidak bukan di tempat berair yang memiliki arus yang paling dekat dengan kampus SELOKAN MATARAM.
Singkat saja ya saat itu jarum jam sudah menunjukan pukul 13:45 saat itu juga mahasiswa PJKR A absen pertama mulai mencemplungkan diri ke Selokan Mataram (SelMa) disusul dengan no absen 02 dan seterusnya. Oh iya tepat pada saat absen 12 mulai turun ke SelMa terjadi sebuah insiden! Manusia seberat 75 kiloan itu terbalik dan tercebur saat hendak menaikan pantatnya diatas ban. Langsung saja kami yang berada di situ panic, bukan apa-apa sih.. beratnya itu lhoo! Lanjut ya beberapa saat setelah itu lewat sebuah popok yang isinya *tau sendiri ya* kami semua yang belum nyemplung pun saling berpandangan dalam benak kami terlintas bayangan-bayangan abstrak tentang air dan popok yang mengalir bebarengan dalam selokan itu, dan rasanyaa hmmm you know what I mean. Singkat cerita lagi tiba giliran saya dan teman-teman dengan absen terdekat saya yang menyusul para pendahulu untuk nyemplung di SelMa. Semua pikiran aneh dan jijik saya coba buang jauh-jauh dan saya beranikan diri untuk nyemplung dan akhirnya saya pun bersenang-senang disana tak peduli orang-orang yang lewat memandangi kami dengan pandangan yang jijik, yang penting saya tetap bahagia, walaupun memang agak sedikit baud an lengket saat kami mentas dari SelMa.
Yah, sedikit saja cerita yang bisa saya sampaikan, pelajaran yang dapat kita petik disitu adalah bahwa sesuatu yang terkadang kita pandang rendahpun jika kita iklhas menjalaninya pasti bisa menimbuilkan kebahagiaan. Sekian dulu ya dari saya.. GBU 

Kamis, 20 Desember 2012

Goa cerme most wanted


Jumat, 23 Oktober  2012 lau kami kelas PJKR A 2011 telah melakukan kegiatan mata kuliah aktivitas luar kelas yang langsung berhubungan dengan alam. Kali ini kami menyusuri goa atau yang biasa disebut dengan caving, caving kali ini akan dilakukan di Goa Cerme  daerah Bantul tepatnya di Siluk Selopamioro Imogiri Bantul Yogyakarta. Kami melakukan kegiatan ini dibawah bimbingan Bapak Hari Yuliarto, S.Pd.,M.Kes. dan Bapak Nurhadi Santoso, S.Pd., M.Pd. Karena mengikuti pepatah satu kali dayung 2-3 pulau terlampaui maka kali ini kami melakukan penelusuran goa bersama-sama dengan kelas PJKR E 2011.Alat-alat yang harus dibawa untuk melakukan kegiatan ini adalah senter, alas kaki dan tentu saja badan yang sehat. Dan tentu saja doa sebelum masuk ke goa
Pukul 13.00 WIB, kami kelas PJKR A 2011 dan kelas  PJKR E 2011 berkumpul terlebih dahulu di GOR UNY untuk berangkat menuju tempat tujuan bersama-sama, tapi karena saya berdomisili di Bantul dan kebetulan rumah saya deket goa crème maka saya berangkat sendiri dari rumah bersama 3 orang teman saya yang sama-sama berdomisili di Bantul. Akhirnya pukul 14.00 WIB rombongan berangkat menuju Goa Cerme menggunakan kendaraan pribadi berupa motor dan mobil. Dalam perjalanan, tepatnya di Jalan Ring Road Timur Yogyakarta turun hujan lebat, rombongan terpaksa berhenti untuk memakai jas hujan. Karen saya berangkat dari rumah saya tidak kehujanan
 Setelah kira-kira pukul 15.00 WIB rombongan teman-teman saya sampai di lokasi caving, yaitu Goa Cerme dan saya sudah sampai disana lebih awal. Setelah sampai kami menitipkan barang-barang yang tidak perlu untuk dibawa masuk goa dan membawa peralatan yang harus kami bawa. Sebelum masuk goa, Bapak Hari Yuliarto, S.Pd. M.Kes melakukan pengarahan terkait tata tertib ketika berada di dalam goa dan untuk mengatur rombongan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah pengarahan selesai rombongan langsung masuk ke Goa Cerme  disertai oleh guide dari petugas goa cerme, saya pada waktu itu ada di rombongan paling belakang.
Di dalam Goa Cerme ini ada aliran air dengan kedalaman bervariasi, hal ini dikarenakan ada sumber mata air dan juga bebatuan yang terbentuk dari proses alam. Panjang goa sendiri sekitar 1,2 km. Sepanjang perjalanan yang basah banyak anak yang terjatuh-jatuh karena licinnya jalan dan juga lubang-lubang yang tidak terlihat karena tertutup oleh air yang keruh dan suasana gelap Goa yang hanya diterangi cahaya senter. Namun, dari petualangan kami yang sangat melelahkan ini banyak kejadian yang membuat kebersamaan kami semakin kuat. Mulai dari saling tolong menoling ketika ada teman yang terjatuh, saling berpegangan satu sama lain agar tidak tersesat, memberitahu yang lain jika ada hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan kami semua, hingga bersendau gurau sambil menikmati suasana Goa Cerme yang unuk ini. Momen-momen di dalam Goa Cerme ini sempat kami abadikan dalam lensa kamera.



Pada saat-saat terakhir kami rombongan paling belakang sempat tersesat menuju daerah berlumpur. Hal ini membuat kami panik karena kedalaman lumpur yang seakan tidak berdasar ini. Di saat kepanikan melanda kami, kami berteriak minta tolong. Namun, tidak ada jawaban. Akhirnya kami memutuskan untuk tenang dan kembali ke jalan yang kami lalui. Untungnya kami bertemu dengan rombongan kelas PJKR E dan bisa kembali melanjutkan perjalanan.
Kurang lebih pukul 16.45 WIB kami sampai di ujung mulut keluar Goa Cerme. Setelah beristirahat sejenak sambil menghitung kelengkapan pasukan PJKR A, kami kembali ke tempat awal melewati jalanan desa. Saat perjalanan ini kami pun sempat foto-foto dengan ekspresi kegembiraan setelah berhasil menelusuri indahnya Goa Cerme.
Sesampainya di tempat menitipkan barang-barang kami, kami beristirahat sejenak sambil bersiap-siap untuk pulang. Pukul 17.00 WIB, kami dibubarkan untuk kembali ke rumah/kost kami masing-masing. Dan begitulah sebuah petualangan yang tak terlupakan.

Senin, 17 September 2012

Bike at campus UNY, kapan?

Sebagai kota yang memiliki julukan "Kota Pelajar" setiap pagi lalu lintas Jogja selalu padat oleh para siswa ataupun siswi dari SD sampe SMA maupun Mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai Universitas yang ada di seluruh Jogja. Bukan cuma para pelajar, orang-orang yang mau berangkat kerja dan transportasi umum pun ikut memberikan andil untuk kepadatan lalu lintas di kota Jogja. Penuh, sesak, udara kotor, bising, itulah hal yang lumrah kita jumpai di pagi hari kota Jogja. Kalau dibiarkan seperti ini dan melihat kenyataan bahwa pertumbuhan kendaraan di kota Jogja tiap tahun terus meningkat tanpa dibarengi dengan pertumbuhan jalan raya di Jogja, maka dapat dipastikan beberapa tahun lagi akan terjadi kemacetan yang sangat puanjjanngg di pagi hari pada hari kerja dan masuk sekolah. Baru dibayangkan saja sudah gak nyaman kan? Lalu apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi masalah ini?

Pemerintah sendiri akhir-akhir ini telah gencar mensosialisasikan gerakan Car free day di berbagai kota di Indonesia, dan kota Jogja juga ikut berpartisipasi dalam gerakan tersebut. Contohnya saja di sepanjang jalan Malioboro di hari dan jam-jam tertentu telah diberlakukan Car free day dimana kendaraan bermotor baik mobil maupun motor tidak boleh turun ke jalanan Malioboro, karena pada jam tersebut jalanan hanya di peruntukan untuk masyarakat yang ingin berolahraga seperti joging bersepeda dan lain-lain. Dampak nyata dari kegiatan tersebut sangat terasa, survey membuktikan setelah adanya kegiatan tersebut tingkat polusi di kota Jogja berkurang, dan masyarakat banyak yang tersadar akan pentingnya olahraga bagi tubuh. Sayangnya kegiatan tersebut akhir-akhir ini seakan-akan mulai "terlupakan", semenjak terpilihnya walikota baru durasi waktu yang digunakan untuk Car free day malah justru di persempit. Lalu bagaimana?

Jika kita tinjau kembali, kegiatan Car free day memang sangat efektif untuk mengurangi polusi dan "membersihkan" udara Jogja lagi, tapi jika misalnya saja kegiatan tersebut hanya dilakukan dalam kurun waktu 1 minggu sekali saja saya kira cara tersebut kurang tepat untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota Jogja pada hari-hari kerja dan masuk sekolah. Solusi yang akhir-akhir ini kerap di gembar gemborkan adalah Bike at school ataupun juga Bike at campus. kegiatan ini mengajak kita untuk bersepeda menuju kesekolah atau kampus, atau bisa juga bersepeda di dalam kawasan kampus. Untuk kegiatan ini Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah menjadi pelopor dalam gerakan Bike at campus. Tidak tanggung-tanggung UGM bahkan menyiapkan ratusan sepeda yang disebar di seluruh fakultasnya agar dapat dipakai mahasiswanya. Langkah UGM ini patut kita acungi jempol.

Lalu bagaimana dengan Universitas lain? Mari kita tengok kampus saya tercinta Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ternyata di UNY gelegar wacana Bike at campus sangat lirih sekali terdengar, Jika dibandingkan dengan UGM, UNY yang notabene hanya memiliki 7 Fakultas ini lebih siap untuk melaksanakan Bike at campus dibanding Universitas lain. Disamping jarak antar fakultasnya yang tidak terlalu jauh, di UNY juga terdapat Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) yang berisi insan-insan olahraga. Harusnya UNY mampu menjadi trendsetter atau paling tidak menyamai UGM dalam gerakan ini. Harapan saya adalah agar para petinggi Universitas baik Bapak Rektor maupun Bapak Dekan di setiap Fakultas mau untuk memfasilitasi agar UNY sebagai salah satu Universitas Negeri terbaik di Indonesia dapat berbicara banyak untuk ikut memecahkan solusi kepadatan lalu lintas di kota Jogja ini dengan cara menerapkan aturan Bike at campus atau paling tidak menyediakan sepeda untuk dapat dipakai mahasiswa dalam kawasan kampus. Disamping dapat mengurangi kepadatan lalu lintas tapi udara di sekitar kampus juga pasti akan lebih bersih dan lebih nyaman.

Saya kira dengan gerakan semacam ini mahasiswa yang rumah atau kosnya relatif dekat dengan kampus akan lebih bersemangat untuk bersepeda menuju kampus, dan kalaupun mahasiswa yang rumahnya jauh dari kampus pun akan punya kesempatan untuk ikut terlibat dalam gerakan ini jika tersedia sarana yaitu sepeda di dalam kawasan kampus. Dengan begitu pemakaian sepeda motor ataupun kendaraan bermotor lainya dalam kawasan kampus saya rasa akan berkurangg. So, tunggu apalagi? mari bersepeda!

Jumat, 14 September 2012

Car free day: Kenapa belum di UNY?


Jogja sekarang padat banget, tiap pagi ratusan bahkan ribuan motor dan mobil tumpah ruah dijalanan Jogja. Dari mulai anak sekolah, pegawai kantoran, tukang ojek, taksi, truk sampah, truk pasir apa aja ada deh di jalanan jogja. Dampaknya jalanan jogja jadi macet belum lagi polusinya, beuhh parah brohh.

Dulu nih sempet mau di canangin yang namanya car free day oleh walikota jogja terdahulu, tapi rencana itu gak jadi terlaksana lantaran walikotanya keburu di ganti, sayang banget ya broh padahal kalo jadi kota kita tercinta ini bakalan punya hari khusus dimana semua kendaraan bermotor dilarang turun kejalan, ya kayak jakarta gitu yang tiap hari minggu diadain car free day. Hmm jadi kangen suasana jogja yang dulu dulu pas udaranya masih seger, adem, dan pastinya gak macet kayak gini.
Nah dari keputusan walikota baru yang mencabut rencana pengadaan car free day itu, UGM sebagai salah satu universitas di jogja gak tinggal diam broh, mereka saat ini udah mulai menerapkan car freeday itu di kawasan kampusnya. Contohnya nih di UGM sengaja menyiapkan beberapa sepeda di tiap fakultas untuk bisa dipakai mahasiswanya kuliah broh dan bukan cuma satu hari saja car free day di kawasan UGM berlaku tiap hari, jadi akan sangat jarang kita temui kendaraan bermotor di kawasan UGM, waw salute ya buat UGM (y).
Nah kalo di kampus saya UNY sih belum ada car free day kayak gt broh, padahal UNY cuma besebrangan tuh sama UGM. Sedikit malu saya broh sebagai mahasiswa dari Fakultas Ilmu Keolahragann UNY yang notabene satu-satunya fakultas olahraga di jogja, pasalnya dikampus, bahkan di fakultas saya sendiri pun belum bisa menerapkan car free day itu sendiri. Harusnya sebagai Insan olahraga kita mahasiswa dari FIK UNY mampu menjadi pelopor menuju hidup sehat. Ya paling tidak kalo kita berangkat kuliah dari kos pake sepeda kan bisa mengurangi polusi dan menyehatkan tubuh kita broh. Maka saya kira sangat perlu car free day itu di terapkan di lingkup UNY, mengingat UNY juga merupakan salah satu universitas besra di Jogja. Siapa tahu dengan menerapkan car free day di UNY rencana car free day di kota Jogja yang dulu sempat di cabut akan diadakan kembali. Harapan saya sih begitu, paling tidak dimulai dari kita dulu lah.
Harapan saya lagi agar UNY mau menjadi salah satu pendukung diadakanya car free day, paling tidak seminggu sekali lah diadakan car free day di UNY dan bukan cuma mahasiswanya saja, kalo bisa para Karyawan, Dosen, Dekan, sampai Pak Rektor bisa ikut terjun dalam upaya ini, dan mampu menjadikan UNY sebagai kampus sehat peduli lingkungan. Karena seperti orang bijak bilang "Ketika pohon terakhir tumbang di Bumi, maka apa yang bisa Manusia lakukan?".

Sekian dulu dari saya broh, semoga ocehan saya diatas bisa bermanfaat dan jika masih banyak kesalahan dan kata-kata yang kurang tepat saya minta maaf, maklum baru belajar hehe..